Rabu, 27 Januari 2010

Cerpen "Apa Arti Kata SAYANG itu!!"

Pentas kesenian yang berlangsung untuk mengisi kemeriahan Agustus kali ini sangat menarik. Acara ini dibuat sempurna oleh pemuda-pemuda Desa Cibubur dengan hiburan selama 2 hari 2 malam nonstop dengan berbagai pengisi acara. Mulai dari Tarian, Theater, Lenong Bocah, Lawak, Kuis, Karoeke, Lomba dan lain sebagainya berjalan sangat meriah.

“Hai Intan” terdengar suara memanggil namaku di ujung jalan sana. “Eh, kak Nico, aku kira siapa? Mau nonton pentas Agustusan gak? Bareng yuk!!” aku menyapa sosok yang memanggilku tadi. “Gak mau ah, lagi ada temen juga tuh dirumah, disana pasti crowded banget deh, ini acara hari terakhir kan, malessssss!!” sahut Nico menolak ajakan Intan. “iiiiihhh,,, namanya juga acara Agustusan, klo gak rame yaa gak seru dong kak!! Ada farah gak kak?” tanya Intan lagi. “Ada tuh, lagi ngobrol sama temen kakak!” jawab Nico.

“Faraaaaahhhhh,,, Faraaaaahhhh,,!!”. Aku teriak-teriak dari luar rumah memanggil Farah adik Ka Nico. Lalu tidak lama kemudian Farah pun keluar bersama seorang pria tinggi, gagah, hitam manis dan memasang senyum yang mempesona. “Eh, intan, sini main tan!” kata Farah. “Eh, tan, kenalin nih kakak angkat gw” Farah memperkenalkanku dengan pria tampan itu. “Intan” – “Rendy” kita pun berkenalan. “Sejak kapan lo punya kakak angkat, kita kan tetangga, kok gw gak tau!@#$??” tanyaku sambil memicingkan mata kearah Farah. “Haahhahahaha… percaya aja lo, ini kan temennya kakak gw, ngapain juga gw ngangkat kakak lagi, yang ada aja udah ngerepotin melulu, peace kak!!” jawab Farah meledek kakaknya, Nico.

Nico menyahut “Kamu tau yang suka ngerepotin kakak!!”. “iyaaa..iyaaaa… deh…!! Masuk yuk..!!” Farah mengajak semua masuk. Aku pun masuk dan duduk diruang tamu bersama dengan Farah, Nico, dan Rendy. Kitapun berbincang-bincang sampai larut malam dan aku pamit pulang besok harus kerja. Aku juga tidak jadi melihat pentas agustusan terakhir malam ini.

Keesokan harinya, saat aku akan berangkat kerja, melewati rumah Farah, dan aku memanggil “Faraaaaaahhhh!”, dari dalam rumah terdengar suara “dia sudah berangkat kuliah sejak pukul 05.30 pagi, tan”. Farah memang anak yang sangat rajin, pantas saja dia selalu mendapat beasiswa semasa sekolah sampai kuliah sekarang, disiplin pula, pokoknya Farah tuh top banget deh. Sambil terus berjalan menuju jalan raya, tiba-tiba “Tiiinnn,,, Tiiiinnn,,,” bunyi klakson motor, dan suara knalpot motor yang bising sekali, berisik banget sih, fikir aku. “Cewek, mau bareng gak??” Kata-kata itu terlontar dari balik helm yang dipakai orang yang menaiki kendaraan roda dua yang sungguh berisik itu.. “Siapa sih!!” *thingking*..... sambil terus berjalan tanpa memperdulikan dia. “Loh, kok jalan terus sih, serius nih, mau bareng gak??” Pria itu menghalangi jalanku. Pria itu membuka helm-nya. “HAH,, KAMU KAK,, aku kira siapa??? Hampir saja mau ku tonjok kamu kak, gara-gara berisiknya suara motormu itu!!” Aku kaget ternyata yang menggangguku adalah kak Rendy, teman Kakaknya Farah. “IYA AKU, memangnya siapa? Kamu galak banget sii. Mau bareng gak? Kantor kita kan searah, mumpung aku lagi baik nih, jarang-jarang lo pagi-pagi gini dapet tumpangan GRATISsssss...hehehehee...!!?” canda kak Rendy. “Oh lagi baik ya kak, memang biasanya jahat???,, beneran GRATIS kan, jangan-jangan, nanti pas aku sudah sampai kantor, kak Rendy menagih ongkosnya, hehehe..,, bercanda kak!!” sambil tersenyum meledek. Akhirnya aku berangkat kerja bareng dengan kak Rendy. Sepanjang perjalanan kita bercerita masing-masing pribadi, keluarga, pekerjaan dan ternyata kak Rendy juga sudah punya pacar, baru saja mau aku pacarin, hahaha..... Husssss,,, mana mungkin orang setampan dia tidak punya pacar.. hehehe... Sesampainya ditempat tujuan, aku kaget tiba-tiba dia meminta no handphone ku. Aku kasih saja. Siapa tau bisa jadi mitra kerja........

Seminggu kemudian ....

“Kriiinnngggg.... Kriiiinnnnggg...” Handphone ku berdering. “Aloooowwwww, sapa nih??” aku mengangkat telpon dari nomer yang belum aku kenal. Dan :

Rendy : Haiiii... aku yang nganter kamu kerja seminggu yang lalu!!

Intan : Oh, kak Rendy... Ada apa kak??

Rendy : Gak ada apa-apa sih, Cuma pgn telpon aja, ganggu gak???

Intan : Gak kok.

Rendy : Tan, aku boleh main kerumah kamu, gak???

Intan : !@#$@!#$???#?..... (aku diam sejenak, apa aku gak salah dengar??)

APA ???

Rendy : Woyyyy,, santai dong, gak usah teriak-teriak gitu.. aku cuma pengen main kerumah kamu.

Bukan mau ngerampok....

Intan : hehehehe.... Sorry,, apa aku gak salah denger kak, kamu mau main kerumah aku???

Rendy : memangnya gak boleh ya??

Intan : Boleh kok... tapi bawa coklat ya.. hehehe.. becanda kok kak!!

Rendy : Oh, coklat doang, jangankan coklat, mobil jg aku bawain... hahaha..

Intan : HAH????!!@#$@#???

Rendy : Yey, serius banget, becanda kali, seandainya aku bawain mobil juga, paling mobil-mobilan. GR aja kamu tan..

Intan : Siyallll... aku kira kak Rendy beneran mau bawakan aku mobil... hahahahaaaaa...

Rendy : udah akh, ketawa melulu... gimana?? Boleh main gak??

Intan : Yey.. tadi khan dah bilang, boleeeeeeh, main aja... mang kpn mau ksini ??

Rendy : Sekarang!!!

Intan : WHAT???

Rendy : Tuh Khan.. gak usah pake TOA dong...

Intan : Yaaaa... kaget aja kak... aku kira masih kapan – kapan gitu..

Rendy : Yaudah buruan kedepan – aku udah didepan rumah kamu nih!!

Intan : Serius ??

Rendy : Ahhh,, lama banget siiii...

-Call end-

Aku bergegas kedepan rumah. Ternyata kak Rendy memang sudah datang. “Eh, kak Ren. Aku kira kamu becanda mau kesini. Mendadak banget, untung aku ada dirumah kak” aku meledek. “Untungnya!!!, aku punya feeling aja, kamu pasti ada dirumah” Sahut Rendy sambil mencabat tanganku. “Pa Kabar??” kata Rendy. “Baik. Masuk kak!!” aku menimpali. Selang beberapa lama ngobrol panjang lebar. Akhirnya kak rendy pun pamit pulang. “Oh iya, ada yang lupa. Nih, coklat yang tadi kamu minta!!” Rendy memberi aku coklat. “Lho, kak Ren, tadi kan aku cuma becanda, kok kamu bisa bawa coklat sih, beli dimana?? disini khan ga ada minimarket!#@$#!@???” sahut Intan bingung. “Yeeeee.. tadi khan aku sudah bilang, aku tuh punya feeling kalo kamu bakalan minta cokla, jadi aku sudah prepare lah”. Jawab rendy sambil ngeluyur keluar rumah diikuti Intan. “Aneh, kok bisa kebeneran gitu!@#$@#!??” Intan berbisik. “Apa” kata rendy ingin memperjelas apa yang Intan katakan perlahan tadi. “Oooh, enggak kok!!” jawab Intan sambil menggaruk2 kepala dan tersenyum dengan Rendy. “itu tandanya kita sudah sehati, mungkin juga jodoh!!” rendy nyeletuk. “HAH, maksudnya??!!” Intan bingung. “Udah akh, aku pulang dulu, susah ngomong sama kamu, loading-nya lama, daaaaaaggghhh!!”. Aneh ya kak rendy, apa sih maksudnya dia ngomong kayak gitu. Tau akh... *forget it, he just kidding*

Sejak saat itu, Intan dan Rendy sering bertemu tanpa sepengetahuan Farah dan kakaknya Nico. Bahkan mereka sangat dekat, pergi makan, renang, nonton, bahkan jalan-jalan pun bersama-sama. Selang beberapa minggu, Rendy pun berkata kepada Intan bahwa ia sangat nyaman berada bersamanya, dia juga bilang bahwa aku adalah orang yang sangat menyenangkan. Intan mendengar Rendy berkata seperti itu merasa terkejut, kenapa Rendy bisa berkata seperti itu, aku sungguh tidak mengerti apa yang ia maksud, Rendy kan sudah punya kekasih, rasanya tidak mungkin dia berniat untuk menduakan kekasihnya, apalagi hubungan mereka sudah cukup lama. Tapi aku juga merasakan hal yang sama, nyaman ada bersamanya, semenjak kehadirannya, aku merasa hidupku ini lebih berarti. Tapi aku tetap hati-hati, aku tidak mau mencintai dia tetapi ada orang lain yang terluka, karena tidak mau menjadi orang ketiga yang menghancurkan hubungan mereka. Pada akhirnya, kitapun menjalani HTS (hubungan tanpa status). Kita memang merasa cocok sejak awal. Rendy pun sayang sama aku. Selalu memperhatikanku. Aku selalu bertanya mengenai kekasih Rendy saat kita bersama, dan Rendy selalu jawab dengan tersenyum dan bilang “dia baik-baik saja”. Akh sudahlah, semoga memang baik-baik saja. J

Pada akhirnya, hubungan Rendy dengan Intan berjalan 3 tahun. And 3 years ago....

“Tan, aq akn jarang ktmu qm lg ni, aq udh pindh kerja, tp se2kali pst aq main kt4 qm, cm ga se2ring kmrn ja, jgn kangen ya.. hehehe...,aq hrp qm ga brubah, miss u!!” Rendy memberi kabar lewat sms. Akupun membalas “jd jg qm kak pndh ker, ywdh take care ya kak, psti aq bakalan kgn bgt sm qm, aq ga akn pnh brubh n aq hrp k’ren jg, miss u too!!”. Huuuhh, gak nyangka, aku bisa sayang sama kak Rendy, aku ngerasa takut banget kehilangan dia, padahal, hubungan aku sama dia aja bisa dibilang cuma sahabat, tanpa ada status pacar, gak mungkin banget khan klo kita bakalan jadian, dia aja udah punya pacar. Fiiiiiiuuuhhh, ingin rasanya aku miliki hubungan yang special dengan dia.

Selang beberapa bulan.

Kak Rendy sudah gak pernah kasih kabar ke aku lagi. Kalo aku sms juga tidak dibalas. Aku pernah telpon, diangkat sih, tapi waktunya tidak tepat, saat dia meeting, kata kak Rendy mau telpon balik, tapi sampai beberapa hari kemudian gak telpon juga. Huh,, **hopeless**. Suatu saat pas aku lagi dirumah Farah, gak nyangka, kak Rendy dateng. Perasaan aku bercampur aduk, antara seneng, kesel, marah ama benci banget, kenapa dia bisa berubah secepat itu, aku bahkan tidak mengerti, apa yang terjadi dengannya, dia bagaikan orang lain bagiku, aku merasa jauh, tidak sedekat dulu. 3 tahun berlalu seperti mimpi saja. Dirumah Farah cuma ada kita berempat, Aku, Farah, Nico, dan Rendy.

Farah, Nico n Rendy ngobrol diruang tamu, aku diruang TV sendiri, sesekali kak Rendy memanggil-manggil namaku. “Tan, sini dong, sombong banget sih” tegur kak Rendy. “iya nanti kesana kalo udah habis filmnya..!!” jawabku. Bingung deh, kok jadi aku yang dibilang sombong, beberapa bulan dia menghilang gak ada kabar, harusnya aku dong yang bilang dia sombong. Huuuhh!! **kesel**

Aku berlalu kedapur “Tan, mau kemana lo?” teriak Farah. “TOILET” jawabku. Sesudah dari toilet, waktu aku buka pintu toilet, ada kak Rendy di dapur yang menghadap toilet ini, sendiri, memanggilku pelan. “Tan, sini deh!” kata kak Rendy berbisik. “ngapain kak disini?? Tanya aku bingung. Tiba-tiba dia menarik tanganku dan memeluk erat tubuhku sambil berbisik “Aku sayang banget sama kamu Tan, maaf ya selama ini aku menghilang, dan gak kasih kabar ke kamu, pasti kamu kecewa banget sama aku ya, kamu tau gak sih, sebenernya aku tuh kangen banget sama kamu Tan, tapi memang ada hal yang mengganggu fikiran aku sehingga aku berubah. 10 menit berlalu didalam peluk hangatnya kak Rendy, aku hampir meneteskan airmata, aku tidak menyangka, kak Rendy benar-benar menyayangiku, sempet terfikir olehku, apa mungkin aku bisa miliki dia. Dia memegang wajahku, dengan mata berkaca-kaca seperti akan menjatuhkan airmata. Dan kak Rendy pun mencium bibirku. ************************.

“kamu kenapa sih kak Rendy???” tanyaku setelah dia mencium bibirku, dia gak pernah se-serius ini. Wajahnya terlihat sangat lelah, seperti ada yang disembunyikan dariku. “gak apa-apa kok!!, aku sayang kamu, Tan!!” jawab Rendy. “iya, aku juga kak” aku menimpali. Setelah kejadian itu, akupun langsung pamit pulang, karena besok harus kerja dan berangkat lebih awal. Akhir bulan memang hari yang menyibukan. Sejak kejadian itu pula. Rendy pun tidak pernah ada kabar lagi. Aku ragu untuk menghubunginya. Hmmmm, sempat mencoba untuk melupakannya. Tapi sulit. Karena Aku sangat menyayanginya.

2 months ago...

**kriiiinngggg.... kriiiiinnnngggg...** ponselku berdering. Panggilan dari kak Rendy, aku ragu untuk mengangkatnya, tapi akhirnya ..............................................

Farah : Ha.. Ha...Ha..Hallo...

Rendy : Hallo juga intanku yang lucu (sahut dia menggoda)

Farah : Yeeee...kak Rendy!!! apa kabar?? Kemana aja?? Tumben telpon?? Ada apa nih??

Rendy : Weits... weits... weits.. kaya polisi aja nanyanya, satu-satu dong...

Farah : Iyaaaa.. iyaaaa... jawab dooooong!!

Rendy : kabar aku baik, gak kemana2 kok, aku telpon, pgn main kerumah kamu.

Farah : Tumben....???? memang tidak kerja kak?? Atau lagi libur??

Rendy : Lagi libur nih. Chapek kerja terus.

Farah : Ooohhhh....

Rendy : Yaaaaa... Aku kan kangen juga sama es teh manis buatan kamu.. J

Farah : Hahahaha.... kangen sama es teh manis apa sama aku kak ???

Rendy : Yaaa, sekalian, kalo kangen sama kamu sih udah pasti. Hehehe...

Udah didepan rumah nih. Buruan keluar J

Farah : Kebiasaan deh. Udah didepan rumah aja pake telpon. L

-call end-

“apa kabar tan??” Rendy membuka percakapan. “Baik” jawabku sambil mengajaknya ke ruang tamu. “Jadi mau es teh manis kak?” tanyaku ke kak Rendy. “ga usah deh tan, aku kesini cuma sebentar kok, mau ngasih ini ke kamu” sahut kak Rendy sambil mengeluarkan secarik kertas dari dalam tasnya. HAH, undangan pernikahan dengan foto kak Rendy dihalaman depannya bersama seorang wanita berjilbab, cantik sekali. Dia memberikan undangan itu untukku. Dan berkata “Aku harap kamu bisa hadir di acara pernikahanku” Ujar kak Rendy tersenyum. Aku terbelalak, terkejut “Hah, Kok kamu gak bilang mau nikah bulan ini, kasih kabarnya mendadak banget”. “Sebenernya udah lama rencananya, 2 bulan yang lalu lah, cuma karena aku juga sibuk sama kerjaan, jadi gak sempet ceritain ke kamu. Ya udah ya, aku balik dulu, masih mau ketempat temen nih, AWAS kamu kalo gak dateng”. Rendy pamit. Mencium keningku dan berlalu keluar rumah meninggalkanku sendiri diruang tamu. Air matapun tak tertahan lagi terjatuh dipipi. Aku masuk kekamar, menangis tersedu-sedu, mengapa ini yang terjadi, mungkin ini sebabnya mengapa dia menjadi berubah, rupanya dia sudah mempunyai rencana untuk menikah. Kenapa dia membiarkanku berharap lebih dari dia. Mengapa .... mengapa .... !!!!!!!! dia pergi begitu saja tanpa memikirkan perasaanku, padahal terakhir bertemu, dia masih mengucapkan bahwa dia sayang sama aku. “APA ARTI KATA SAYANG ITU???” Mungkin beginilah hubungan tanpa status, ditinggalkan begitu saja tanpa tanpa harus memikirkan perasaanku.. Sungguh ....... aku tidak bisa terima kenyataan ini. Hiks,,,, hiks,,, hiks,,, L

Acara pernikahan kak Rendy-pun berlangsung, dan aku memutuskan untuk hadir di acara tersebut, aku sedih melihat dia bersanding dengan wanita lain, kenapa bukan aku yang berada disampingnya saat ini?. Apapun yang sudah terjadi. Akan kusimpan dalam kenanganku. Dan semua telah aku relakan. –end--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar